Assalamualaikum, Kita bertemu lagi.
Kali ini saya ingin kongsi bersama ilmu tentang Sakaratul Maut.
MasyaAllah, sangat sakit sakaratul maut ini hinggakan Rasulullah s.a.w kekasih Allah, mengaduh akan sakitnya namun atas kasih sayang Baginda terhadap (Ikhwannya) iaitu kita umatnya juga, dalam kesakitan yang teramat itu, Baginda masih lagi sempat memohon pada Allah agar sakit sakaratul maut ini dipikulkan seluruhnya pada dirinya. Sangat kasih dan sayangnya Baginda agar umatnya tidak menanggung kesakitan yang teramat amat ini. Marilah sama-sama kita berdoa agar matinya kita dalam Khusnul Khotimah bukan Su'ul Khotimah.
Selawat dan salam dipanjatkan buat Rasulullah s.a.w, Rasul junjungan yang mulia, para sahabat dan keluarga Baginda.
Diselitkan juga video tentang saat-saat sakaratul maut yang saya perolehi dari internet, moga-moga ianya membuatkan kita lebih berusaha untuk meningkatkan amal dan sentiasa berdoa agar matinya kita dalam Khusnul Khotimah.
Bagi yang lemah semangat, anda dinasihatkan agar menontonnya dalam keadaan berkumpulan atau ramai orang. Janganlah tidak menontonnya langsung kerana ianya penting agar kita lebih ingat kepada 'Mati' dengan itu kita tidak akan mengejar dunia lagi.
Semoga anda mendapat manfaat darinya sebagaimana saya juga mendapat pengajaran dan iktibar darinya.
Kata Imam Ghozali tentang sakaratul maut
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian.
Katakanlah (Muhammad):
“Meskipun kamu ada dirumahmu, nescaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga )ke tempat mereka terbunuh." Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. "Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan "Ini adalah dari sisi Allah", dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan "Ini dari engkau (Muhammad). "Katakanlah , "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?" (QS An-Nisa 4:7 8)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
"Sesungguhnya hanya disisi Allah, ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal". (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar(pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sakarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka boleh mengetahui gambaran sakaratul maut.
Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pemuda yang muncul dari salah satu kubur. “Wahai manusia !”, kata pemuda tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut memakan waktu yang berbeza untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Mustafa Kamal Attartuk, bapa kemodenan (sekular) Turki, yang menggantikan Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, diberitakan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau nampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah seorang keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup.
Sebuah riwayat mengatakan bahawa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis sawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zalim
Imam Ghazali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan nabi Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim, Allah SWT pun memperlihatkan gambaran rupa Malaikat Maut sebagai seorang pemuda besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya, nabi Ibrahim as pun pengsan tak sedarkan diri. Setelah sedar nabi Ibrahim as pun berkata "bahawa dengan memandang wajah Malaikat Maut, rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya", padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malaikat Maut saja sudah menakutkan apalagi bila Malaikat mula menyentuh tubuh kita, menarik dengan paksa roh dari tubuh kita, kemudian menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikat Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita.
Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah mampu lagi tertawa dan merasa gembira sepanjang sisa hidup kita.
"..(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, kerana kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (kerana) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (QS Al-An’am 6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri (sambil berkata); “Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Pernah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka itu sungguh seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang sombong. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal.
Kepada orang zalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “
Ketika itulah orang yang sakarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikat Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di syurga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan Malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zalim di neraka,
“Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu billah min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
"Dan kemudian dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Kebaikan”. Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (QS, An-Nahl, 16 : 30)
'(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam syurga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa". (QS, An-Nahl, 16 : 31)
"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salamun a'laikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, Malaikat pun menunjukkan syurga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.Wallahu a’lam bissawab.
Semoga kita yang masih hidup selalu dikurnia hidayah oleh-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqamah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzah, di Padang Mahsyar, di titian Siratul Mustaqim, dan seterusnya.
Allahumma Amin..
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Sumber diperolehi dari : Prince of Jihad pada Sabtu 17 Mei 2008, 02:13 PM
Source: http://arrahmah.com/index.php/blog/read/1853/dahsyatnya-proses-sakaratul-maut#ixzz18MitMBqB
Kali ini saya ingin kongsi bersama ilmu tentang Sakaratul Maut.
MasyaAllah, sangat sakit sakaratul maut ini hinggakan Rasulullah s.a.w kekasih Allah, mengaduh akan sakitnya namun atas kasih sayang Baginda terhadap (Ikhwannya) iaitu kita umatnya juga, dalam kesakitan yang teramat itu, Baginda masih lagi sempat memohon pada Allah agar sakit sakaratul maut ini dipikulkan seluruhnya pada dirinya. Sangat kasih dan sayangnya Baginda agar umatnya tidak menanggung kesakitan yang teramat amat ini. Marilah sama-sama kita berdoa agar matinya kita dalam Khusnul Khotimah bukan Su'ul Khotimah.
Selawat dan salam dipanjatkan buat Rasulullah s.a.w, Rasul junjungan yang mulia, para sahabat dan keluarga Baginda.
Diselitkan juga video tentang saat-saat sakaratul maut yang saya perolehi dari internet, moga-moga ianya membuatkan kita lebih berusaha untuk meningkatkan amal dan sentiasa berdoa agar matinya kita dalam Khusnul Khotimah.
Bagi yang lemah semangat, anda dinasihatkan agar menontonnya dalam keadaan berkumpulan atau ramai orang. Janganlah tidak menontonnya langsung kerana ianya penting agar kita lebih ingat kepada 'Mati' dengan itu kita tidak akan mengejar dunia lagi.
Semoga anda mendapat manfaat darinya sebagaimana saya juga mendapat pengajaran dan iktibar darinya.
Kata Imam Ghozali tentang sakaratul maut
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian.
Katakanlah (Muhammad):
“Meskipun kamu ada dirumahmu, nescaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga )ke tempat mereka terbunuh." Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. "Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan "Ini adalah dari sisi Allah", dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan "Ini dari engkau (Muhammad). "Katakanlah , "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?" (QS An-Nisa 4:7 8)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
"Sesungguhnya hanya disisi Allah, ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal". (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar(pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sakarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka boleh mengetahui gambaran sakaratul maut.
Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pemuda yang muncul dari salah satu kubur. “Wahai manusia !”, kata pemuda tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut memakan waktu yang berbeza untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Mustafa Kamal Attartuk, bapa kemodenan (sekular) Turki, yang menggantikan Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, diberitakan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau nampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah seorang keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup.
Sebuah riwayat mengatakan bahawa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis sawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zalim
Imam Ghazali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan nabi Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim, Allah SWT pun memperlihatkan gambaran rupa Malaikat Maut sebagai seorang pemuda besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya, nabi Ibrahim as pun pengsan tak sedarkan diri. Setelah sedar nabi Ibrahim as pun berkata "bahawa dengan memandang wajah Malaikat Maut, rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya", padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malaikat Maut saja sudah menakutkan apalagi bila Malaikat mula menyentuh tubuh kita, menarik dengan paksa roh dari tubuh kita, kemudian menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikat Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita.
Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah mampu lagi tertawa dan merasa gembira sepanjang sisa hidup kita.
"..(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, kerana kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (kerana) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (QS Al-An’am 6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri (sambil berkata); “Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Pernah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka itu sungguh seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang sombong. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal.
Kepada orang zalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “
Ketika itulah orang yang sakarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikat Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di syurga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan Malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zalim di neraka,
“Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu billah min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
"Dan kemudian dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Kebaikan”. Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (QS, An-Nahl, 16 : 30)
'(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam syurga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa". (QS, An-Nahl, 16 : 31)
"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salamun a'laikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, Malaikat pun menunjukkan syurga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.Wallahu a’lam bissawab.
Semoga kita yang masih hidup selalu dikurnia hidayah oleh-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqamah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzah, di Padang Mahsyar, di titian Siratul Mustaqim, dan seterusnya.
Allahumma Amin..
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Sumber diperolehi dari : Prince of Jihad pada Sabtu 17 Mei 2008, 02:13 PM
Source: http://arrahmah.com/index.php/blog/read/1853/dahsyatnya-proses-sakaratul-maut#ixzz18MitMBqB
Tiada ulasan:
Catat Ulasan