Bismillahirrahmanirrahim dan Assalamualaikum, kita bertemu lagi...
Nabi saw bersabda: "Apabila Allah menyukai hamba-Nya, maka dia mengujinya agar terlihat kerendahan hatinya"
Sabda Baginda lagi: "Apabila Allah menyukai hamba-Nya, maka Dia mengunci daripadanya urusan duniawinya dan membuka atasnya urusan akhiratnya serta menuangkan bencana atasnya"
Dalam riwayat lain menyebutkan: "Apabila Allah berkehendak membersihkan hamba-Nya maka dia melekatkan bencana kepadanya" (hadis riwayat At-Thabrani)
Dalam kitab Asy-Syifa' bi Ta'rifi Huquqi 'l-Mushtafa disebutkan suatu penjelasan Luqmanul Haqim: "Wahai anakku, emas dan perak adalah ujian untuk neraka dan orang yang beriman diuji dengan bencana"
Dalam kitab Al-Bahru 'l-Maurud fi 'l-Mawatsiqi wa 'l-Uhud, karya Imam Sya'rani al-A'rif bi'l-Lah diterangkan, bahawa Sayyid Ibrahim Al-matbuli menjelaskan, " bahawa setelah Allah menjadikan makhluk, maka mereka berebut ingin menghadap ke haribaan-Nya yang khusus".
Lalu Allah berfirman kepada mereka : "Perhatikanlah ucapanmu kerana sesungguhnya hamba yang sejati tidak akan dapat dipalingkan oleh sesuatu apa pun yang memalingkannya dan tidak akan dapat diusir oleh pedang dan sesuatu yang yang membinasakan"
Mereka menjawab: " Ya Tuhanku, ujilah kami dengan apa saja yang Engkau kehendaki"
Lalu Allah menciptakan dunia. Maka larilah 90% dari mereka dan tersisa hanya 10% saja.
Maka kepada yang 10% itu, Allah berfirman: "Siapakah kamu?"
Mereka menjawab: "Hamba dan kekasih-Mu"
Allah berfirman: "Perhatikanlah ucapanmu itu kerana hamba yang sejati tidak akan dapat dipalingkan oleh sesuatu pun yang memalingkannya dan tidak akan dapat diusir oleh pedang dan sesuatu yang yang membinasakan. Kamu telah melihat bagaimana kawan-kawanmu berangkat ke dunia"
Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami, ujilah kami dengan apa sahaja yang Engkau kehendaki"
Lalu Allah menciptakan syurga untuk mereka dan menghiasinya pada pandangan mereka. Maka pergilah yang 9% dari mereka.
Kemudian Allah memandang kepada yang 1% itu seraya berfirman: "Siapakah kamu?"
Mereka menjawab: "Kekasih-Mu"
Allah berfirman: "Perhatikanlah ucapanmu itu kerana seorang kekasih tidak akan dapat dipalingkan oleh sesuatu pun yang memalingkannya dan tidak akan dapat diusir oleh pedang dan sesuatu yang yang membinasakan"
Mereka berkata: "Silakan uji kami dengan apa saja yang Engkau kehendaki"
Lalu diturunkan kepada mereka berbagai bencana sehingga tubuh mereka terpotong-potong namun mereka tetap teguh dalam pendirian dan kesabaran.
Kemudian Allah berfirman: "Kamu adalah sebenar-benar hamba-Ku yang tidak menyukai dunia, tidak menginginkan keberangkatan ke syurga dan tidak pula lari dari bencana. Kamu ahli yang bersimpuh di haribaan-Ku, kamu redha kepada-Ku dan Aku pun redha kepadamu"
Kesimpulannya:
Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba cendikiawan yang menceraikan dunia dan tidak khuatir pada cubaan. Mereka ini memandang dunia tetapi tahu bahawa dunia bukan tempat abadi. Mereka-mereka ini menjadikan lautan dan menjadikan amalan saleh sebagai bahtera.
Sumber : 'Penawar Kegundahan Hati' terbitan Darulfikir.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan